"Sumarah" Pameran Tunggal dari Tjutju Widaya - Selasar Sunaryo Art Space
Di hari libur aku memutuskan untuk mengunjungi salah satu pameran tunggal dari Tjujtju Widaya bertajuk; Sumarah. Bertempat di Bale Tonggoh, Selasar Sunaryo Art Space. Dengan tiket Rp. 25.000 kita sudah bisa menikmati dan memaknai karya dari Tjutju Widaya tersebut.
Sumarah adalah salah satu cara/metoda untuk menuju ketenteraman lahir batin, dengan sujud berserah diri secara totalitas kepada Tuhan Yang Maha Esa / meditasi yang awalnya berasal dari Jawa. Sumarah adalah bukan tentang pasrah menerima namun tentang laku ikhlas.
Dalam kanvas lukisannya terdapat kaligrafi yang ternyata itu merupakan kaligrafi tiongkok yang jujur tidak aku pahami apa maksudnya. Tapi usut punya usut kanvas lukisan kaligrafi dari Tjujtju Widaya ini punya makna yang mendalam. Selain menurutku merepresentasikan bagaimana macam emosi bisa tersalurkan dalam sapuan kanvas tersebut.
Ternyata, dibalik dari karya-karya tersebut Tjutju Widaya menginterprestasikan semangat juang feminisme perempuan dalam budaya tiongkok. Ia mengambil semangat Sri Sumarah, seorang tokoh cerpen dari Umar Kayam, selain itu dalam karya-karya tersebut Tjutju Widaya juga mengangkat tiga isu mengenai feminisme. Pertama, soal diaspora dan perpaduan budaya Tionghoa di Nusantara, kedua tentang isu perempuan dan gender dan yang ketiga tentang lukisan kaligrafi dan abstrak.
Selalu kagum dan takjub bagaimana para seniman bisa mencurahkan segala bentuk macam emosinya pada berbagai karya, sebagai orang awam yang tidak memahami makna dan tafsir dalam sebuah karya seni, aku cukup “merasa iri” dengan para seniman yang diberi ide-ide kreatif sampai akhirnya ia dan karyanya bias menjadi hidup.
Sumarah; Pameran Tunggal Tjutju Widaya ini hanya berlangsung sampai tanggal 5 September 2021, tapi jangan khawatir Selasar Sunaryo Art Space setiap waktunya suka menghadirkan berbagai macam event tentang galeri seni yang bisa kita kunjungi.
Comments
Post a Comment