REKOMENDASI BUKU 2018 - 2019 : ULASAN 10 BUKU TERAKHIR YANG DIBACA

Terinspirasi dari beberapa teman yang meminta rekomendasi buku bacaan, aku pun mencoba dikit sedikit memberanikan diri untuk mengulas beberapa buku yang aku baca. Tepatnya, 10 buku terakhir. 10 buku ini kuhabiskan dengan tidak tentu waktu, karena godaan membaca itu luar biasa banyaknya guys. Malesnya. Capeknya. Pusingnya liat deretan huruf apalagi jika bukunya tebel:)
 
Aku sebenarnya tipikal orang yang jika memahami sesuatu hal, tidak berani menyuarakan apa yang menjadi pendapatku. Belum berani buka suara tentang pemahaman yang aku dapat dari membaca buku. Cemen yah. Karena jika hal itu menarik buatku, dampaknya akan langsung aku lakukan. Ya intinya, aku excited dengan dan terhadap diri sendiri atas beberapa buku yang telah mengubah diri dan cara pandangku terhadap sesuatu hal.

Aku lebih suka melakukan diskusi dengan beberapa teman. Rasanya sangat menyenangkan, banyak hal yang aku tahu dari buku berbonus pehamanan dan pendapat, atau bahkan ide-ide lain dari beberapa teman. Sangat banyak hal yang bisa aku pelajari.

Prolognya udahan dulu jangan kepanjangan. Langsung saja, berikut ulasan singkatku tentang 10 buku terakhir yang aku baca.

  • Selamat Menunaikan Ibadah Puisi – Joko Pinurbo




Penulis : Joko Pinurbo
Terbitan Pertama : 2016

Buku kumpulan Puisi karya Joko Pinurbo ini adalah buku yang rekomendasi sekali dibaca ketika hati dan pikiranmu lagi kacau karena berbagai hal. Tidak melulu tentang puisi cinta, hal-hal kecil yang terjadi dalam kehidupan kita ternyata bisa menjadi karya sastra yang dikemas dengan sangat manis. Bahasanya pun ringan dibaca, bait perbait yang tidak teralalu panjang, dan gaya bahasanya yang “renyah” (?) *mmm… sejenis kamu gak usah cari lagi dikamus KBBI untuk arti dari kata yang kamu baca*


Banyak pesan yang diambil dari puisi-puisi Joko Pinurbo, banyak rasa yang tersampaikan, dan banyak pula rasa sakit atau tidak nyaman yang selalu kita rasakan dalam kehidupan kita. Enaknya, buku kumpulan puisi ini menyampaikan cerita tentang banyak hal tentang lika likunya kehidupan sehingga tidak monoton untuk dibaca. 

Kehilangan harapan. Impia-impian yang usang. Rumitnya jalan hidup. Kasih dan sayang orang tua. Orang-orang pinggiran, dan masih banyak hal lainnya yang akan menuntunmu untuk bertemu dengan sebuah perenungan. 

Akhir puisi pun kadang terkesan menggantung, dan menjadikan pembaca menjadi penuh tafsir. Tapi bukankah itu puisi yang bagus? Banyak tafsir dan banyak makna tergantung penangkapan dan suasana hati pembaca. 

Seperti ibadah. Kau mengadu kepada Tuhanmu. Seperti membaca puisi, kau mengadu pada kata-kata penuh nyeri. Keduanya hampir sama. Akhirnya akan menenangkan dan penuh perenungan.

  • Cara-cara Tidak Kreatif Untuk Mencintai


Penulis : Theoresia Rumthe &  Weslly Johannes
Tahun terbit : 2018

Buku kumpulan puisi karya sepasang kekasih Theoresia Rumthe &  Weslly Johannes benar-benar sudah membuatku seperti orang gila. Senyum-senyum sendiri dan gemas karena rasanya ingin sekali bernasib seasik seperti mereka. Mempunyai kekasih seorang penulis puisi. Sama-sama menyukai puisi dan masing-masingnya menjadi istimewa karena menjadi sumber inspirasi. Entah dari dari masing-masing sifat dan egonya atau dari hal-hal kecil nan mesra yang sudah penulis lewati. Terlalu manis.

Kumpulan puisi ini juga tidak selalu membuat kita kesel, karena tiba-tiba ingin seperti mereka. Berciuman gemas pagi hari dengan puisi atau mengisahkan intimnya kisah manis mereka. Buku kumpulan puisi ini juga secara tidak langsung merubah sudut pandang kita tentang kebahagiaan yang selalu kita cari, dimana kebahagiaan dengan pasangan itu bisa tercipta dari hal-hal sederhana.

Dan sangat adilnya buku kumpulan puisi ini, bukan berarti tidak harus tidak dibaca oleh orang yang sedang sendiri (single)  karena akan membuat cemburu dan kesal dengan puisi-puisi genitnya TR dan WJ. Buku ini juga menyadarkan kepada kalian yang masih sendiri untuk berbahagia. Namun tetap dengan cara yang sederhana. 

Salah satu kutipan favoritku adalah:
"Kau kuat karena dicintai, setidaknya oleh dirimu sendiri."

Sudah dipastikan bahasa yang dipakai TR dan WJ ini sangat puitis, berirama, ringan dibaca, dan ada energi yang bikin senyum-senyum sendiri walau apa yang terjadi dalam puisi tersebut, jelas-jelas bukan terjadi pada kita para pembaca.  

Tidak selalu tentang puisi-puisi yang manis pernuh berbunga-bunga, kumpulan puisi ini juga ada sebagian rasa sakit yang ingin disampaikan. Namun ia sepaket dengan obatnya. Dan itu dengan cara yang sederhana pula.

Pokoknya wajib baca, semua suasana hati layak dipertemukan dengan buku manis dan genit dari Theoresia Rumthe &  Weslly Johannes ini.
  
  • Dari Timur Vol. 2

Penulis: MIWF Writers
Tahun terbit : 2018

Masih tetap buku kumpulan Puisi lagi, buku ini sangat berbeda dari kedua buku yang sempat aku ulas dipoin no satu dan dua. Selain dari kumpulan puisi, buku ini pun berisi kumpulan cerpen. Keduanya sama, berlatar di bagian Timurnya Indonesia.

Jauh sebelum aku yang bertemu dengan banyak teman-teman yang berdomisili dari daerah Timur Indonesia dan bahkan salah satu teman sangat dekatku (re: kekasih) adalah orang Timur, aku sudah sangat kagum kepada Indonesia Timur karena rasa penasaranku yang tinggi tentang budaya dan keramahtamahan mereka. Aku ingin banyak belajar tentang mereka, mereka yang “berbeda” dari aku (berbeda dari hal budaya, adat istiadat, kebiasaan, dsb) 

Dan itulah alasan pertamaku tertarik dengan buku dari Timur ini. Covernya juga sangat cantik, unsur budayanya sangat tampak. Dan tidak jauh dari covernya, isinya pun begitu menceritakan tentang budaya, identitas, adat istiadat,dan isu sosial yang terjadi di daerah Timur sana. Banyak kata dan bahasa yang tidak aku mengerti, karena mungkin itu dialek dari daerah Timurnya sendiri. Sangat kaya memang bahasa kita ini yaaa. Menarik, ciri khas dari Timurnya selalu ada.

Buku ini merupakan antologi karya penulis Indonesia Timur hasil kurasi tim Makassar International Writers Festival (MIWF), sehingga tidak diragukan lagi dong kualitas dari isi bukunya seperti apa. Buku Dari Timur ini memiliki dua buku. Vol. 1 dan Vol. 2 (Tapi aku malah langsung beli Vol. 2 karena jatuh cinta sama covernya. Wkwk)

Dari Timur edisi kedua ini memuat sajak dan cerita pendek karya tiga belas penulis yang pernah terpilih menjadi penulis undangan Makassar International Writers Festival (MIWF). Kisah-kisah yang disajikan oleh Arham Taheer, Anaci Tnunay, Bayu Pratama, Pringadi Abdi Surya, Maria Pankratia, Louie Buana, Ashari Ramadana T., Fransiska Eka, Wahid Afandi, Chalvin Papilaya, Saddam HP, Mardian Sagian, dan Wawan Kurniawan.

Sedikit saran dariku, supaya pemasaran buku Dari Timur ini lebih laris alangkah lebih baiknya buku Vol. 1 dan Vol. 2 disatukan, supaya lebih tebal bukunya dan juga lebih menghemat untuk harga pembelian bukunya. Hehee…

  • Milk and Honey

Penulis : Rupi Kaur
Tahun terbit : 2014

Siapa yang tidak tahu buku Milk and Honey, buku best seller New York times ini memang sangat patut diapresiasi oleh para penikmat puisi, pasalnya buku ini memuat beberapa kumpulan puisi yang sangat dan sangaaaat sederhana, tapi pesan dan rasa sakitnya tersampaikan dengan sangat lembut sekaligus tajam (ngena banget), apalagi Rupi Kaur sebagai penulisnya menambahkan beberapa ilustrasi sederhana yang semakin meninabobokan rasa sakit dan imajinasi kita.

Buku Puisi ini bisa terbilang sedikit erotis jika berada ditengah budaya Negara kita. Penataan kata maupun ilustrasinya, yang jika seseorang kurang menghargai, memahami dan melihat (diborong haha) hanya dari luarnya saja “Mia ih bacaannya gitu”, tidak sedikit yang berbicara seperti itu. Tapi, aku gak peduli, yang jelas puisi-puisi Rupi Kaur ini sangat cantik dan seksi:”)

Buku kumpulan puisi Rupi Kaur ini terbagi menjadi beberapa bagian, tentang cinta, rasa sakit, dan penyembuhan, yang apabila disatukan dan kita sadar mereka membentuk satu jalan cerita. Rupi Kaur menyampaikannya dengan sangat sederhana dan lembut. Percaya dengan kata-kata adalah obat? Sepertinya jika kamu sedang dalam keadaan sakit hati terutama karena pria dan urusan asmara kamu wajib coba baca puisi-puisi ini.

Tidak diragukan, menjadi buku best seller. Buku ini mempunyai energi penyembuhan luar biasa. Sederaha tapi menakjubkan. Apalagi jika kalian sering melihat snapgram/instastory dari akun instagram Rupi Kaur yang sedang melakukan musikalisasi Puisi. 

Kagum, pengen nangis. Sangat Indah sekaliiiii:”)

  • Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat (The Subtle Art Of Not Giving A F*ck)

Penulis ; Marx Manson
Tahun terbit : 2016

Buku yang paling sering aku rekomendasikan kepada siapapun yang bertanya: “Mi rekomendasiin buku bagus dong”, karena menurutku buku ini benar-benar bagus parah terhadap proses pengembangan diri kita. 

Buku ini bisa dikatakan menjadi buku yang sudah berhasil mengubah cara pandangku terhadap sesuatu hal yang menjadi penyakit keseharian dan manusia cemas pada umumnya. Dan hasilnya, bersikap bodo amat terhadap sesuatu hal yang sebenarnya jika kita pikir itu tidak penting, membuat hidupku menjadi lebih enjoy. Aku merasakan itu. Aku membuang daftar “kepusingan” yang bikin beban dalam hidupku, aku sortir mereka, dan benar adanya. Plong!!!

Buku yang masuk dalam daftar buku best seller The New York Times dan Washington Post ini, membuka pikiran kita bahwa setidaknya ada 3 seni yang akan membantu kita untuk cuek dan masa bodo terhadap sesuatu hal yang dirasa tidak perlu dipersoalkan dalam hidup. Untuk seninya, kalian harus baca langsung kalau kalian mau merubah cara pandang kalian tentang rumitnya persoalan hidup yang nyatanya yang bikin rumit itu adalah diri kita sendiri.

Buku ini juga telah membuat aku lebih peka tehadap orang-orang yang tidak seberuntung diriku, ada keterkaitan antara peka terhadap sesama dengan berikap bodo amat pada persoalan hidup. Intinya, titik temu dari mereka adalah rasa syukur.

  •  NKCHTI (Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini)

Penulis : Marchela FP
Tahun terbit : 2018 

Sebuah buku Visual Grafis yang sangat laris manis. Bayangkan saking larisnya belum satu bulan terbit buku ini sudah masuk cetakan ke 12. Keren banget gak tuh?:”)

Buku ini berisi tentang pesan seorang ibu kepada anaknya dimasa depan. Kata-kata penyembuh sejenis quotes (ya emang quotes) sederhana namun mampu mentrasferkan energi positif yang luar biasa terhadap royal dan kompleksitasnya kita menjalani kehidupan. 

Buku karya Marchela FP ini memang tidak memuat banyak tulisan seperti buku kumpulan puisi atau novel pada umumnya. Beserta ilustrasi-ilustrasi yang sarat makna dan mengandung pesan, buku ini memang tidak akan lebih kamu habiskan dalam waktu dua jam (jika kamu membaca buku ini terus menerus dalam satu waktu).

Tapi aku tidak, aku tidak langsung menyelesaikan buku ini dalam satu waktu. Bertahap, sesuai dengan kondisi rasa tidak nyamanku. Aku teruskan baca dan aku ulang. Rasanya menyembuhkan.
Satu lagi yang bikin aku terharu dari buku ini adalah persamaan aku dengan tokoh ibu. Jauh sebelum aku mengenal dan hadir buku NKCHTI, aku selalu menuliskan surat untuk anakku dimasa depan. Dari buku ini aku merasa “didukung” dengan kebiasaan yang aku kira akan banyak ditertawakan teman. senangnya.  ternyata aku tidak sendiri dengan kebiasaan “tidak umum” orang-orang menulis tentang sesuatu (walau tokoh ibu adalah fiksi). 

Jika kamu ingin rehat sejenak dengan semua kepenatan hidup, bawa buku ini dan dengarkan lagu-lagu dari Kunto Aji. Itu sudah sangat pas, menemani ruang kamu untuk “beristirahat”.

  • Tuhan Izinkan Aku jadi Pelacur

Penulis : Muhidin M. Dahlan
Tahun terbit : 2005

NGERIIII!!!!
Tapi jujur dikatakan buku ini masuk kedalam salah satu buku Favorit bacaanku. Buku yang tidak akan kamu temukan di toko buku mana pun (la terus kamu dapet dari mana?) aku beli dari toko buku online, dan karena dia aku mendapatkan sensasi dari nikmatnya beli buku online. Haha.

Buku karya Muhidin M. Dahlan ini memang pantas diacungi beberpa jempol, karena dengan keberaniannya mengangkat sesuatu hal yang “sensitif” di Negara kita ini ia sudah memberanikan diri dengan menyuarakan pemikirannya.

Lebih kerennya lagi buku ini diangkat dari kisah nyata, semakin menambah wawasanku bahwa “ada juga ya yang begini?”, tapi aku pikir kita tetap harus berhati-hati karena kalau ditelaah lebih dalam lagi setiap dialog yang diucapkan dari konflik batin seorang Nidah Kirani, tokoh utama dalam buku ini ada benarnya juga. Buku ini kritis dan mengandung feminis.

Berikut aku informasikan untuk sinopsis dari buku ini:

Dia seorang muslimah yang taat. Tubuhnya dihijabi oleh jubah dan jilbab besar. Hampir semua waktunya dihabiskan untuk sholat, baca al-qur’an dan berdzikir. Dia memilih hidup yang sufistik yang demi ghirah kezuhudannya kerap dia hanya mengkonsumsi roti ala kadarnya di sebuah pesantren mahasiswa. Cita-citanya hanya satu : untuk menjadi muslimah yang beragama secara kaffah.

Tapi di tengah jalan ia diterpa badai kekecewaan. Organisasi garis keras yang mencita-citakan tegaknya syariat islam di Indonesia yang di idealkannya bisa mengantarkannya berislam secara kaffah ternyata malah merampas nalar kritis sekaligus imannya. Setiap tanya yang dia ajukan dijawab dengan dogma yang tertutup. Berkali-kali di gugatnya kondisi itu tapi hanya kehampaan yang hadir. Bahkan Tuhan yang selama ini dia agung-agungkan seperti “lari dari tanggung jawab” dan “emoh” menjawab keluhannya.

Dalam keadaan kosong itulah dia terjerembab dalam dunia hitam. Ia lampiaskan frustasinya dengan free sex dan mengkonsumsi obat-obat terlarang. “Aku hanya ingin Tuhan melihatku. Lihat aku Tuhan! Kan kutuntaskan pemberontakanku pada-Mu!” katanya setiap kali usai bercinta yang dilakukannya tanpa ada secuilpun rasa sesal. Dari petualangan seksnya itu tersingkap topeng-topeng kemunafikan dari para aktivis yang meniduri dan ditidurinya – baik aktivis sayap kiri maupun sayap kanan (islam) – yang selama ini lantang meneriakkan tegaknya moralitas. Bahkan terkuak pula sisi gelap seorang dosen kampus Matahari terbit Yogyakarta yang bersedia menjadi germonya dalam dunia remang pelacuran yang ternyata anggota DPRD dari fraksi yang selama ini bersikukuh memperjuangkan tegaknya syariat islam di Indonesia.

Kalian mungkin bisa menyimpulkan sendiri isi singkat dari buku ini. Saking serunya, buku ini habis kulahap hanya dalam beberapa jam saja. Oh iya, memang buku ini bisa dikatakan “bahaya” untuk yang sedang bertemu dengan titik krisis dalam hidup, karena akhir dari buku ini adalah sesuatu yang tidak aku harapkan (aku pribadi sebagai pembaca). Menggantung dan tetap membuat penasaran, bagaimana akhir dari Nidah Kirani yang sebenernya dia ada dalam dunia nyata.

Lebih lengkapnya kalian bisa baca ini: 
https://pikirjuang.wordpress.com/2012/07/12/resensi-tuhan-izinkan-aku-jadi-pelacur/

  • Catatan Najwa

Penulis : Najwa Shihab
Tahun Terbit : 2016

Rasa kagum terhadap sosok seperti mbak Nana, menarik diriku untuk membeli buku dari berbagai pemikirannya yang kritis dan super brilian. Buku ini berisi tentang kumpulan kata berirama yang mengangkat persoalan yang sempat terjadi di Negeri kita. Buku ini membuatku melek dan tidak terlalu buta akan permasalahan yang terjadi, terutama mengenai politik. Sesuatu hal yang sudah pasti tidak terlalu aku suka.

Karya sastra dan politik. Karya sastra dengan segudang permasalahan Negeri kita. Semua dibahas sederhana namun tajam di bukunya, Catatan Nazwa.

  • Aku lupa bahwa Aku Perempuan

Penulis : Ihsan Abdul Quddus
Tahun Terbit : 2012

Sebuah buku feminis, tema yang sangat menarik untuk diriku baca karena secara tidak langsung dari sana ada pesan yang disampaikan bahwa perempuan tidak selemah yang selalu ada dalam budaya patriaki. Banyak hal yang aku kagumi dari para pemikiran-pemikiran feminis. Mereka berani bersuara dengan karya sastra.

Buku ini menceritakan seorang tokoh perempuan yang berambisi terhadap prestasi dan tidak ingin dipandang remeh temeh oleh siapapun termasuk oleh pria. Positif memang, namun keterlaluannya dalam berambisi karena ia selalu merasa tidak puas dengan apa yang diraihnya membuat dia lupa posisinya sebagai “perempuan”. Perannya menjadi seorang istri dan perannya menjadi seorang ibu. Ia melupakan dan merelakan posisi yang menurutku adalah paling “termulia dan ternikmat” di dunia demi ambisi dan terpenuhinya kepuasan yang ingin dia raih.

Berbicara mengenai feminis, tidak akan pernah menemukan ujung apalagi dengan banyaknya isi kepala orang-orang yang semakin kritis namun juga semakin tersulut emosi jika ada hal yang tidak sesuai dengan apa yang dia pahami dan yakini. Menurutku, kita yang ingin bekoar-koar menyuarakan kesetaraan perempuan dan laki-laki, harus banyak belajar dari sosok ibu kita semua, Ibu Kartini. 

  • Dunia Anna

Penulis : Jostein Gaarder
Tahun terbit : 2013

Belum selesai aku membaca buku ini, buku selanjutnya yang aku baca adalah buku Jostein Gaarder, walau yg pertama (Dunia Shopie) aku belum mampu untuk menyelesaikannya. Berat cuyy!! Tapi sepertinya buku ini lebih ringan dibaca dibanding Dunia Shopie. Hampir mirip dengan isi bukunya, dimana jika Dunia Shopie membahas mengenai filsafat dasar dalam kehidupan kita (walau dasar tetap bikin pusing kepala karena mencoba terus berfikir mencari kebenaran dari logika)

Dunia Anna mengisahkah tentang seorang gadis Norwegia 10 tahun yang merasa khawatir dengan keadaan bumi, ia berusaha agar bumi tidak menghancurkan anak-cucunya. Sebuah buku yang mengedepankan isu-isu seputar kerusakan lingkungan dan pemanasan global, yang dimaknai secara filsafat.

 Sesuatu bacaan yang menarik bukan, cocok untuk kado atau hadiah kepada adik atau bahkan anak-anak kita yang berusia 10 tahun atau baru memasuki sekolah menengah pertama, agar diusianya yang masih dini ia sudah sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan bumi kita.

Buku ini pun dikemas dengan bahasa yang tidak terlalu monoton sehingga tidak bosan untuk dibacanya, karena buku ini juga mengiring kita untuk tetap berimajinasi. Dan Novel ini dibagi menjadi 38 bab yang pendek-pendek. Jostein Gaarder juga jago membuat rasa penasaran pembaca dengan teka-teki yang ia ajukan lewat pertanyaan-pertanyaan para tokoh. 20 bab dengan sudut pandang tokoh Anna di masa kini, dan sisanya sudut pandang tokoh Anna sebagai Nova di tahun 2082 (mmm... bingung ya kenapa jadi ada Anna sebagai Nova?) aku informasikan dulu deh sinopsisnya:
 
“Nova sayang, aku tak tahu bagaimana rupa dunia saat kau membaca surat ini ….”
Bumi 2082, Nova sangat terkejut saat tiba-tiba di terminal online-nya muncul surat dari nenek buyutnya, Anna. Surat yang ditulis 70 tahun lalu, tepat tanggal 12.12.12.
Tepat saat nenek buyutnya berusia 16 tahun seperti Nova saat ini. Sungguh misterius, bagaimana mungkin 70 tahun lalu nenek buyutnya sudah tahu bahwa kelak cicitnya bernama Nova? Dan dari mana nenek buyutnya tahu tentang keresahan-keresahan Nova? Tentang bumi yang sudah tak seindah dulu lagi, tentang spesies yang punah, tanah-tanah yang tenggelam, kutub yang meleleh. Dan, benarkah cincin rubi merah dari legenda Aladin, menjadi kunci untuk mengembalikan keseimbangan bumi? Cincin yang selama ini melingkar di jari Anna, nenek buyutnya?
(sumber: https://blog.bukupedia.com/resensi-dunia-anna/)

Waaaa… penasarankan atau malah bikin kalian pusing? Walau belum selesai aku membaca buku in tapi dipastikan buku ini benar-benar berkualitas. Kisahnya yang ringan namun penuh makna, Jostein Gaarder kembali mengajak kita sebagai pembaca merenungkan eksistensi manusia dan semesta.
Sebuah buku bagus untuk dibaca bagi kita yang krisis akan kepedulian terhadap lingkungan. Aku selalu bilang, di bumi makhluk hidup bukan hanya manusia saja.

***
Sekian dulu proses belajar ulasanku dari beberapa buku yang kubaca, semoga bermanfaat. Sangat diterima sekali jika ada teman yang ingin berdiskusi atau memberi masukan terhadap proses belajar menulisku.




Comments