Sudut Pandang Art Space, Bandung

 

Sebelum PPKM diberlakukan aku dan beberapa teman mengunjungi salah satu tempat yang lagi trend di Bandung, pameran seni yang kekinian dan tentunya instagramable. Oke, terkadang orang datang ke suatu tempat bukan mencari nilai atau fungsinya, saat ini milenials kurasa kebanyakan untuk demi kebutuhan konten semata. Tapi tentu tidak apa-apa, kepuasan atas masing-masing orang selalu berbeda dan tentu apapun pilihannya aku atau kalian baiklah menghargainya.

Sudut Pandang, Bandung salah satu galeri seni yang benar-benar kreatif karena menggabungkan teknologi di dalamnya. Kita sebut saja sebagai digital art space. Tempat yang worth it untuk kamu datangi, apalagi untuk kamu yang menyukai galeri seni.

Aku akan mengulas tentang informasi dari Sudut Pandang Art Space ini sekaligus ingin merepresentasikan apa yang aku rasa dan aku dapat saat mengunjungi Pameran ini, tentunya arti dari setiap visual yang ditampilkan bukan berarti tentang arti yang sebenarnya ya, ini hanya pemahamaku yang mencoba memasuki apa arti dari setiap ruang yang aku kunjungi. Tentunya setiap karya seni, akan selalu banyak tafsir tegantung dari apa yang diterimanya.

LOKASI:

Jl. Pagermaneuh, RT.05/RW.07, Pagerwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40391

TIKET:

Harga Tiket Weekday Rp. 50.000/orang

Harga Tiket Weekend Rp. 60.000/orang

 

LINI MASA GALERI SENI:

Jelajah kesadaran lingkungan melalui lini masa. Ruang pameran ini berisi ruang-ruang yang mengambarkan tentang kesadaran lingkungan kita. Masing-masing ruang di isi oleh visual yang berbeda-beda dan suara yang berbeda.

Sedikit akan kuceritakan tafsirnya menurut apa yang aku terima, yang bukan berarti arti sebenarnya, dan sengaja tak kutampilkan fotonya agar kalian bisa langsung mengnjungi tempat itu ya!

*** 



Ruang 1:

Saat memasuki ruang pertama, berisi banyak bentuk bangun ruang yang jika disentuh akan berbunyi. Bunyi yang berubah-ubah, seperti suara alat musik jika dimainkan. Suara yang berubah-ubah menandakan bumi yang berubah-ubah seiring perjalanan waktu. Bunyi-bunyi tersebut membawaku pada perasaan yang misterius, sama halnya dengan bumi beserta alam raya.

Di ruangan tersebut ada sebuah visual yang jika kita injak akan menjadi pecahan berkeping-keping. Kurasa itu menandakan bawha kita adalah bagian dari bumi, dari kepingan semesta itu sendiri.

 

Ruang 2:

Ruang penuh warna. Tumbuhan yang menjalar. Suara riak air. rumput. Hijau. Aku rasa itu merepresantikan tempat yang indah; surga atau tidak laut. Aku seperti berada dalam suatu ruang di dalam air. teduh dan tenang. Penuh warna dan begitu indah. Suara air yang menenangkan, dan gelombang riaknya air yang memanjakan mata. Visual yang indah.

Ruang 3:

Sejujurnya aku belum memahami apa maksud dari semua hal yang ada di ruangan ini. Penuh benang dengan gambar abstrak disekelilingnya. Ku kira itu adalah semacam kekeringan. Karena saat melakukan foto di sana, aku merasakan bahwa fotoku seperti gambaran kekeringan karena terpantul cahaya dan tembok dengan gambar abstrak tersebut.

Ruang 4.

Berisi suara air terjun dengan visual air mengalir serta gundukan kapas kapas.  Pikirku itu merepresentasikan tentang akibat dari global warming di kutub atau aku yang sedang ada di jaman es. Es yang perlahan mencair, tentunya realitanya juga begitu.

Ruang 5:

Berbagai visual muncul dengan begitu cepat, seperti menampilkan waktu yang begitu cepat. Manusia dengan segala eksistensinya, waktu yang berlalu,  makhluk hidup lainnya seperti bunga-bunga, tumbuhan dan pohon-pohon kering yang harus hidup berdampingan dengan gedung-gedung tinggi, dengan serakahnya manusia.

Ruang 6:

 

Seperti sedang di  langit, dengan awan awan di sekeliling. Serasa menjadi raksasa, melihat banyak bentuk bangunan kotak panjang di bawah kaki. Kurasa representasiku adalah gedung-gedung tinggi yang semakin banyak, manusia yang begitu kecil, tumbuhan yang sudah tak ada.

Sekeliling dipenuhi cermin, representasiku bilang ini menandakan bahwa di atas sini. Di ruang yang kita tempati ini sekarang luas, tak berbatas di mata manusia yang kecil.

Bercermin. Melihat diri sendiri. Kita bagian dari alam raya. Kita tidak sendiri hidup di dunia ini.

***

Yapppps, sekian tafsirku tentang Sudut Pandang Art Space ini, kalian harus mengunjungi tempat ini ya, worth it benget deh!

Comments